Under CONSTRUCTION

Untuk Sementara Buat teman-teman yang mau Download Lagu Gratis dapat Menuju ke Teman Kami JustMp3's Free Download MP3
Terima Kasih be4
-konkski-

OST Laskar Pelangi


Kapanlagi.com - Setelah mendulang sukses dalam pembuatan beberapa film, akhirnya kini Mira Lesmana akan membuat kembali sebuah film yang saat ini sedang dalam tahap proses pengerjaan.

“Saat ini saya lagi sibuk untuk proses pembuatan film terbaru berjudul LASKAR PELANGI,” ungkap Mira Lesmana memberikan bocoran secara eksklusif kepada kontributor berita Kapanlagi.com di Medan pada, Minggu (16/12) bertempat di Hotel Madani - Medan.

Menurut, Mira film tersebut didasarkan pada sebuah buku yang saat ini cukup laris. “Dasar pembuatan film tersebut dari novel yang cukup laris saat ini, dikarang oleh Andrea Hirata, berjudul LASKAR PELANGI,” jelas wanita kelahiran, Jakarta, 08 Agustus 1964.

Mira Lesmana menambahkan, dalam proses pembuatan film tersebut seluruh pengambilan gambar dan syuting akan dilakukan di Belitung. “Seluruh proses pembuatan film dan pengambilan gambar untuk film ini dilakukan di Belitung, satu hal yang cukup istimewa dalam film nantinya seluruh pemain asli orang Belitung. Jadi kita pakai orang-orang Belitung,” tutur Mira.

Jadi, menurut Mira yang telah sukses membawa beberapa filmnya di bawah payung Miles Production, Mira tidak menyangkal juga akan memakai aktor profesional. “Anak-anak Belitung kita utamakan, tetapi bukan tidak mungkin akan hadir aktor profesional karena ada beberapa nantinya yang sulit. Dan saat ini pun sebagian anak-anak Belitung sedang dilatih di Jakarta,” papar Mira yang juga istri dari aktor Mathias Muchus ini.

Untuk memulai proses pembuatan film ini, ibunda dari Galih dan Kafka harus merelakan dirinya lelah. “Ya, saya harus rela untuk pulang pergi ke Jakarta - Belitung untuk melakukan share dan survei lokasi. Dan sudah dua kali saya ke sana, baru beberapa hari lalu aku balik dari Bangka Belitung,” tutur Mira.

Dalam proses pembuatan film ini, Mira yang pernah meraih penghargaan dalam Festival Film Internasional Singapura pada April 2002 dan meraih predikat Special Mention untuk kategori penghargaan Dragons and Tigers for Young Cinema di ajang Festival Film Internasional Vancouver di Kanada, Oktober 2002 untuk film ELIANA-ELIANA, membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Paling membutuhkan waktu sebulan setengah untuk proses film ini,” tegas Mira.

Film yang LASKAR PELANGI sendiri menurut, Mira menceritakan sebuah harapan seorang anak. “Film LASKAR PELANGI ini menceritakan seorang anak di Belitung yang tidak mampu bersekolah, tetapi memiliki keinginan kuat untuk sekolah,” jelas Mira.

Lantas saat ditanya apakah film ini akan meniru film DENIAS yang telah mendulang sukses, Mira akan berusaha tidak meniru. “Aku berusaha, nantinya film ini tidak akan seperti film DENIAS. Di sini akan terjadi sebuah perbedaan,” pungkas Mira.

Mira juga memiliki target untuk merampungkan film tersebut. “Insya Allah, kutargetkan pada Oktober 2008 sudah rampung untuk ditayangkan,” tegas Mira.

Untuk OST Laskar Pelangi KLIK DISINI

Sindentosca


Band yang hanya beranggotakan 1 orang ini cukup sederhana dalam menghasilkan karya-karyanya, hanya membutuhkan 1 ruangan, 1 perangkat komputer, 1 gitar, dan 1 buah mic condenser, mic khusus untuk komputer seperti terlihat di background. Bukan karena ingin terkesan independen dengan faham-faham do-it-yourself akut, namun lebih kepada keadaan si Jalu a.k.a the one and only pekerja seni di band ini yang emang sederhana. Namun dengan niat yang sungguh-sungguh, apapun kesulitan yang menghadang lambat laun mulai bisa dilalui. sindentosca terbentuk awal 99 dengan 3 orang personil, Jalu-vocal, Andre-gitar, dan Danny-bass. Kemudian awal 2001 seorang drummer cewek bernama Ree gabung, menjadi satu-satunya makhluk cantik di band ini. Lalu sindentosca terpecah, hanya tinggal Jalu dan Ree, sajodo. Dan setelah berjuang habis-habisan (maksudnya berkerumun aja di kamar doang :p) Ree keluar dari sindentosca tahun 2003. Akhirnya Jalu sendirian dan sampai sekarang lumayan sibuk mengharumkan nama sindentosca 90% melalui internet (dasar pemalas): bikin situs resmi sindentosca, bombardir e-mails, nyerang milis-milis, debat chatting, ngelobi di friendster dll, sampai mendapat tawaran manggung dan interview dari beberapa media cetak dan radio, juga diinterview dan dimuat di Toeltoel.com, situs asal Seattle, Amrik.
Bersamaan dengan itu, sindentosca menelorkan debut album berjudul "tiduran, tertidur + bertelur" yang terpaksa dibuat secara homemade karena keterbatasan modal. Album tersebut berupa CD yang 100% dikerjakan di rumah. CD tersebut dibandrol seharga 40rb, harga ini sudah termasuk 12 track lagu, bonus stiker, booklet + lirik, dan semua dikemas dengan desain yang "cantik". Namun ada saja yang komplain dengan harga 40rb. Kemudian, karena sindentosca ingin selalu memuaskan penggemarnya maka dirilis juga CD yang versi 20rb, namun CD ini merupakan split side A dan side B, berisi masing-masing 6 lagu dan 3 bonus tracks.

Biodata:
Nama Band: sindentosca
Nongol : 1999
Genre : Sundaceltic
Personil : 1 orang
Kota : Kembang
Kontak :
Kikiw : 08122170164
sindentosca@yahoo.com
Album :
"tiduran, tertidur + bertelur" homemade edition (self release, 2004)
"tiduran, tertidur + bertelur" side A & side B (self release, 2004)
Video Klip: Sebatas Teman (released on MTV, 2004)
Website: www.sindentosca.tk
Label: ---

Get Full Review(CLICK DISINI)